Rabu, 06 November 2013

Apa itu WBS, CPM dan PERT

Saya akan membahas tentang WBS (Work Breakdown Structure), CPM (Critical Path Method), dan PERT (Program Evaluation Review Technique)

nah, yang pertama saya akan bahas adalah WBS (Work Breakdown Structure)

Apa itu WBS?

WBS atau Work Breakdown Structure merupakan suatu daftar yang bersifat top down dan secara hierarki menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengannya, namun sumber lain menyebutkan WBS adalah suatu metode pengorganisasian proyek menjadi stuktur pelaporan hierarkis. WBS digunakan untuk memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail, hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.

Pada dasarnya WBS atau Work Breakdown Structure adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil. Alasan banyak orang menggunakan metode WBS:
  • pengembangan WBS di awal lingkaran proyek memungkinkan diperoleh pengertian dan cangkupan proyek yang jelas 
  • WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan

Struktur WBS

Struktur dalam WBS digunakan untuk mendefinisikan tugas-tugas yang dapat diselesaikan secara terpisah dari tugas-tugas lain, memudahkan alokasi sumber daya penyearahan tanggung jawab serta pengukuhan dan pengendalian proyek. Pembagian tugas tersebut dimaksudkan untuk meprioritaskan tugas-tugas yang lebih mudah dikerjakan terlebih dahulu sehingga dapat diperkirakan lama waktunya.


Peran WBS dalam Perencanaan Proyek

WBS merupakan pondasi dalam suatu proyek. WBS digunakan untuk mengindentifikasi tugas-tugas dalam model perencanaan proyek. Oleh karena itu, rancangan WBS harusnya diselesaikan sebelum pengerjaan perencanaan proyek dan penjadwalan proyek.

Manfaat Work Breakdown Structure (WBS) :
  1. Mengurangi kompleksitas
  2. Fasilitas penjadwalan dan pengendalian
  3. Estimasi biaya ( cost estimation)
  4. Penyusunan anggaran (cost budgeting)
  5. Perencannan manajemen resiko (Risk management planning)
  6. Identifikasi aktivitas (Activity definition)

Pengertian CPM

CPM atau metode jalur kritis adalah suatu metode mengidentifikasi jalur atau item pekerjaan yang kritis. CPM merupakan turunan dari bar chart. CPM jarang digunakan dalam proyek dibandingkan dengan kurva-S. Penggunaan CPM baru sebatas syarat yang harus diajukan oleh kontraktor dalam lelang. Setelah itu dalam pelaksanaannya, hampir tidak pernah dipakai.

 Contoh sederhana CPM

CPM memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek
  2. Memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek
  3. Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek
Langkah-langkah dalam perencanaan proyek menggunakan metode CPM :

Tentukan rincian kegiatan. Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah proyek, tembahkan informasi durasi dan identifikasikan prasyarat kegiatan sebelumnya yang harus 
terselesaikan terlebih dahulu
Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan. Beberapa kegiatan akan dapat dimulai dengan sangat tergantung pada penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus diidentifikasi dan digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan busur.
Susun perkiraan waktu penyelesaian untuk masing-masing kegiatan. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dapat diestimasi dengan menggunakan pengalaman masa lalu atau perkiraan , sehingga dari para praktisi. CPM tidak memperhitungkan variasi waktu penyelesaian hanya satu perkiraan yang akan digunakan untuk memperkirakan waktu setiap kegiatan.
Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan). Jalur kritis adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang terletak pada jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan otomatis juga akan tertunda.

PENGERTIAN PERT

PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil.


MANFAAT PERT:
1. Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek.
2. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.
3. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik untuk kelancaran proyek.
4. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan.

LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PERENCANAAN DENGAN PERT
Dalam melakukan perencanaan dengan PERT dibutuhkan beberapa langkah, yaitu:
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone).
Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.
Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram).
Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan simbol panah.

Langkah pertama perencanaan anggaran belanja adalah menyusun berbagai jenis kebutuhan keuarga dalam urutan prioritas, yaitu sebagai berikut :

Kebutuhan yang Mutlak: Makan, Pakaian, Perumahan, Kesehatan, Pendidikan dan Transport
Kebutuhan yang Penting: Pembayaran utang / angsuran kredit, Olah raga, hiburan dan rekreasi keluarga, sumbangan / undangan, gotong royong, arisan, pajak, sumbangan.
Kebutuhan yang Perlu: Peningkatan mutu dari berbagai kebutuhan yang mutlak dan yang penting.
Kebutuhan yang Kurang Perlu: Pengeluaran untuk kesenangan, hobi (rokok, minuman) atau pembelian barang dan jasa yang tidak terlalu diperlukan.

Senin, 30 September 2013

manajemen proyek

SEJARAH

manajemen proyek dikenal sebagai disiplin ilmu yang dikembangkan dari disiplin ilmu manajemen pada tahun 1950 di Amerika. sebelum tahun 1950, proyek dikelola dengan menggunakan grafik grantt. Di Indonesia manajemen proyek  berkembang pada era tahun 1990-1997 dengan banyaknya perkembangan infrastruktur sehingga membutuhkan profesional di bidang manajemen proyek

MANAJEMEN PROYEK MENURUT PARA AHLI


Manajemen proyek menurut Sukanto : “Usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoor-dinasi serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu serta anggaran yang telah ditetapkan”.

Menurut Garold D. Oberlender : Manajemen proyek adalah Seni dan ilmu dalam mengkoordinasikan manusia, peralatan, material, uang dan jadwal untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu tepat waktu dan dalam batas biaya yang disetujui.

Menurut Chase, Aquilano, Jacobs (2001;58) Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengarahan, dan pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, bahan baku) untuk mempertemukan bagian teknik, biaya dan waktu suatu proyek.

Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner dalam Soeharto (1997;28) : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh lagi manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hierarki (arus kegiatan) vertikal dan horizontal..

Menurut Olson (2003;16) manajemen proyek adalah aplikasi sumber daya yang mencakup pengetahuan, peralatan, dan teknik untuk merancang aktivitas proyek dan kebutuhan proyek.

APAKAH MANAJEMEN ITU?
Manajemen adalah merencanakan, menyusun,mengorganisir sumber daya perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan, jangka pendek maupun panjang.

APAKAH PROYEK ITU?
Proyek adalah usaha yang dilakukan secara bersama-sama (kolaboratif) yang seringkali melibatkan penelitian dan desain, direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. proyek dapat dikatakan sebagai usaha sementara atau temporer, yang memiliki sasaran khusus dengan waktu yang tegas.

setelah membaca dari dua pengertian diatas maka:
Manajemen Proyek adalah merencanakan,menyusun dan mengorganisir suatu pekerjaan atau proyek dengan sumber daya perusahaan sehingga mencapai sasaran tepat waktu dengan anggaran yang telah diperhitungkan.

KONSEP MANAJEMEN PROYEK 
  1. Proyek merupakan suatu kegiatan yang sifatnya sementara dengan tujuan tertentu dan memanfaatkan sumber-sumber daya .
  2. Manajemen Proyek adalah proses pencapaian tujuan proyek dalam suatu wadah tertentu .
  3. Manajemen Proyek meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penyelesaian proyek.
  4. Kendala / hambatan proyek adalah spesifikasi kerja, jadwal waktu dan dana.
  5. bentuk organisasi atau wadah yang dimaksud dalam manajemen proyek adalah organisasi fungsional, koordinator, gugus tugas (task force) dan matrik.
FUNGSI MANAJEMEN PROYEK
  • Planning (perencanaan)
  • organizing ( pengorganisasian)
  • directing (penyusunan)
  • controlling (pengarahan)
  • reporting (pengawasan)
 alasan pemilihan manajemen proyek :
  1. cepatnya perkembangan teknik baik teori maupun praktek
  2. tingkat kesulitan dalam pekerjaan meningkat
  3. biaya meningkat, sehingga membutuhkan pembatasan pengeluaran 
  4. resiko-resiko dan biaya proyek dimasa yang akan datang dapat turun